Dalam Kesendirian

Di Pantai Lasiana ini
Kumenatap lautan nan luas
Kuhantarkan mentari pulang
Menemui cakrawala

Di atas butiran pasir yang lembut
Kuberdiri di sini
Menyandarkan tubuhku
Sendiri

Lasiana, 21 Sept 2012
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Terdampar

Terdampar aku di hamparan pasir
Diterpa ombak yang silih berganti
Terapung dan terombang-ambing
Menanti nahkoda datang

Terdampar aku...
Sendirian di sini
Diluasnya samudera
Di dinginnya malam

Lasiana, 21 Sept 2012
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kehangatan Naga

Bima sang Penakluk Naga
Makin besar ular bukan makin berbisa
Namun makin bahaya jika melilit
Naga tidak seperti ular

Sejak kecil tak pernah berbisa
Karena dia sudah bernafas api

Makin besar Naga, tidak lagi hanya bernafas
Kukunya tidak hanya di kaki
Bahkan kulit dan ekornyapun berkuku

Naga besar tidak hanya menyemburkan api
Dia juga melilit, mencengkeran, mencabik-cabik
Kulitnya yang tebal melindungi dari tajamnya senjata
Api yang menyala ditubuhnya,
melindungi dari kebekuan

Jika terlena dalam kehangatan Naga
Tunggulah kehancuranmu...
Jika Tak mau hancur
Waspadalah pada Naga

Perhatikan dua hal darinya
Jangan lewatkan tatapan matanya
Jangan biarkan leher terbebas

Jangan biarkan Naga lama mendekapmu,
Segeralah tikam jantungnya
Dia akan menggelepar tak berdaya

Jika Naga sudah dalam genggamanmu
Pasunglah... Jangan kau biarkan lepas sedikitpun
Atau kau akan hancur....

Kupang, 12-09-2012

bubur mbah Mur.jpg

Suasana di lesehan Bubur Mbah Mur
Lesehan bubur di Jalan Brigjen Sudiarto Solo
Bubur yang buka mulai jam 6 Sore
Jam 9 sudah habis....

Laris... Laris....
Powered by Telkomsel BlackBerry®

17 08 2012

Menatap sepanjang jalan
Bertaburan bendera merah putih
Bendera kebanggaan bangsa Indonesia
Bendera yang direbut dengan darah dan nyawa

Hari ini hari ulang tahun Indonesia
Negara yang kaya raya
Negara bagai taman bunga
Bertaburan suku bangsa dan budaya
Tanah pilihan dan tanah harapan

Hari ini hari kemerdekaan Indonesia

Setelah enam puluh tujuh tahun merdeka
Apakah sudah tercapai cita-cita rakyatnya?
Apakah mereka sudah sejahtera?
Apakah mereka sudah merdeka?
Apakah negara ini sudah berdaulat?
Apakah negara ini sudah mandiri?
Apakah negara ini sudah bebas dari tekanan?

Pada sebuah tikungan jalan kulihat realita
Bendera yang tertancap berkibar sempurna
Dibawahnya seorang anak dengan baju terbuka
Menadahkan tangan meminta-minta
Sambil menahan sengatan sang surya

Dia tidak ikut upacara
Dia tidak tahu apa itu merdeka
Dia tidak peduli dengan bendera
Yang dia tahu adalah butuh makan
Yang dia tahu adalah butuh sekolah

Apakah rakyat Indonesia sudah merdeka?

SBY-SOC, 17 Agustus 2012

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jalan Berliku

Perjalanan ini sudah cukup jauh
Melelahkan dan penuh peluh...
Namun aku bahagia
Karna kau setia temani aku

Meski jalan kita, jalan berliku
Penuh kerikil dan berbatu
Dihimpit jurang dan bukit terjal
Tanjakan dan turunan tajam
Kering dan panas membakar,
Aku yakin kita akan sampai
Pada taman indah impian
Yang membentang di depan mata

Keyakinanku makin hari makin kuat
Karna kau tak lelah mendukungku
Kau tak lelah tersenyum kepadaku
Meski kau bermandikan peluh,
Kau tak lelah membahagiakan aku

Jalan berliku ini akan kita lewati
Jalan berliku ini adalah hiburan perjalanan
Jalan berliku ini akan membawa kita
Menuju cakrawala bahagia

Soe, 11 Agustus 2012

Setyo Dwi Herwanto dari BlackBerry®

Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu                         

1989

(Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni, 90)



Setyo Dwi Herwanto dari BlackBerry®

making love in Lasiana's sunset.jpg

Sepasang lontar duduk berdua
Merangkai hidup bersama
Bergandengan tangan
Menatap sunset di Lasiana

Lasiana, 8 Aug 2012
Setyo Dwi Herwanto dari BlackBerry®

Suatu senja di tepi Teluk Kupang


Gubuk Kecil nan sederhana
Beratap ilalang
Berdiri kokoh pada sebuah batu
Di pinggir Teluk Kupang
Disinari mentari yang bersujud
Menyelam ke dalam cakrawala

Angin yang sepoi-sepoi
cahaya yang teduh
air laut yang tenang
mengantarkan mentari menemui malam