Selamat Datang Varian Baru

Satu Abad Terakhir Negeri ini dikenal dengan nama Indonesia

Sebuah nama yang diberikan oleh orang tidak dilahirkan di sini
Yang Entah dia mengenal budaya negeri ini atau tidak
Sebuah nama yang diberikan untuk menandai sebuah wilayah jajahan
Nama yang akhirnya menjadi penanda sebuah bangsa

Saat itu sedang berkembang varian-varian baru
Varian dalam berbagai bidang
Industri, Budaya, Teknologi, Pendidikan, Organisasi, Ideologi
dan masih banyak varian baru lainnya

Varian baru itu perlahan-lahan mendarah daging
Banyak yang mulai lupa dengan dirinya sendiri
Orang mabuk dengan varian baru itu
"Tidak bisa dibendung," katanya
"Harus diikuti dan kita harus menyesuaikan."

Varian baru telah membawa pada kemerdekaan negeri ini
Namun Varian baru juga sudah menghilangkan jati diri bangsa ini

Aku bingung,
Sebenarnya apakah arti kata merdeka?
Merdeka adalah bebas menentukan nasibnya sendiri?
Merdeka adalah bebas mengelola wilayahnya sendiri?
Merdeka adalah bebas memperjuangkan nasib rakyatnya sendiri?
Merdeka adalah bebas menentukan sikapnya sendiri?
Merdeka adalah bebas dari paksanaan dan keharusan yang diminta bangsa lain?
Atau merdeka itu adalah bebas bagi varian baru untuk menguasai kita?

Entahlah,
Aku juga produk varian baru
Pendidikan gaya varian baru
Budaya gaya varian baru
Ideologi gaya varian baru
dan varian-varian baru yang lainnya

Entah aku masih punya kemerdekaan atau tidak
Karena aku juga tidak bisa melawan varian baru itu
Aku hanya bisa menerima kalau ada varian baru lain datang

"Selamat datang varian baru. Semoga kau membawa kebaikan dan cinta bagi semesta"

Agustus 2021

Sepiku ditebas rindu

Duduk dipinggir Pantai Tegar
Di bawah Cemara yang menjulur
Desis angin sepoi-sepoi
Pelukan angin pada daun Cemara
Membisikkan kalimat kerinduan

Disini kumerasa sepi
Aku merindukanmu
Perhiasan terindahku

Meski laut berkecipak
Camar bersiulan
Kepiting-kepiting kecil menjentik
Tak jua mampu usir sepiku

Tanpamu,
Pasir putih dan kecipak riak laut
Batu karang yang menjulang
Biru lautan yang membentang
Hanyalah kertas kosong tanpa kata

Tak bisa kulewati keindahan ini tanpamu

Pantai Tegar, Galang Baru
12:02, 21 Juli 2019

Roboh dan Mati




Beringin tua itu akhirnya tumbang
Dimakan usia dan alam
Matahari dan Hujan menyerangnya setiap hari

Beringin tua itu akhirnya tumbang
Mengiringi berubahnya Naga menjadi Ular

Beringin tua itu akhirnya Roboh dan Mati



Kupang, 10 Pebruari 2013


Dalam Kesendirian

Di Pantai Lasiana ini
Kumenatap lautan nan luas
Kuhantarkan mentari pulang
Menemui cakrawala

Di atas butiran pasir yang lembut
Kuberdiri di sini
Menyandarkan tubuhku
Sendiri

Lasiana, 21 Sept 2012
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Terdampar

Terdampar aku di hamparan pasir
Diterpa ombak yang silih berganti
Terapung dan terombang-ambing
Menanti nahkoda datang

Terdampar aku...
Sendirian di sini
Diluasnya samudera
Di dinginnya malam

Lasiana, 21 Sept 2012
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kehangatan Naga

Bima sang Penakluk Naga
Makin besar ular bukan makin berbisa
Namun makin bahaya jika melilit
Naga tidak seperti ular

Sejak kecil tak pernah berbisa
Karena dia sudah bernafas api

Makin besar Naga, tidak lagi hanya bernafas
Kukunya tidak hanya di kaki
Bahkan kulit dan ekornyapun berkuku

Naga besar tidak hanya menyemburkan api
Dia juga melilit, mencengkeran, mencabik-cabik
Kulitnya yang tebal melindungi dari tajamnya senjata
Api yang menyala ditubuhnya,
melindungi dari kebekuan

Jika terlena dalam kehangatan Naga
Tunggulah kehancuranmu...
Jika Tak mau hancur
Waspadalah pada Naga

Perhatikan dua hal darinya
Jangan lewatkan tatapan matanya
Jangan biarkan leher terbebas

Jangan biarkan Naga lama mendekapmu,
Segeralah tikam jantungnya
Dia akan menggelepar tak berdaya

Jika Naga sudah dalam genggamanmu
Pasunglah... Jangan kau biarkan lepas sedikitpun
Atau kau akan hancur....

Kupang, 12-09-2012

bubur mbah Mur.jpg

Suasana di lesehan Bubur Mbah Mur
Lesehan bubur di Jalan Brigjen Sudiarto Solo
Bubur yang buka mulai jam 6 Sore
Jam 9 sudah habis....

Laris... Laris....
Powered by Telkomsel BlackBerry®